mini mouse

Minggu, 24 Maret 2013

Gaun Indah dari Negeri Manik-Manik


 

Malam ini Alma kembali bermimpi yang sama, dunia favoritnya. Dunia dimana banyak sekali benda-benda yang terbuat dari manik-manik disekitarnya mulai dari pakaian, sepatu, tas, rumah semuanya dihiasi oleh manik-manik. Alma pun memilih dan memakai barang-barang yang dia suka karena semuanya bisa di dapat disini. Dengan wajah yang gembira Alma pun berjalan di dunia manik-manik sambil melihat pemandangan yang begitu indah yang tak pernah dilihatnya di dunianya. Namun, ada satu barang yang tak bisa dia pakai dan Alma sangat menyukainya yaitu gaun berwarna biru tua dengan hiasan kupu-kupu dibelakang dan semua perpaduan itu terlihat sangat indah dan mewah. Sampai saat ini Alma tidak tahu kenapa pakaian itu tidak boleh disentuh dan dipakai oleh siapapun.

Jam weker pun berbunyi menandakan hari sudah pagi dan Alma harus melanjutkan kegiatannya sehari-hari. Sambil menunggu bel sekolah berbunyi Alma membaca buku yang akan dipelajarinya nanti, wajarlah Alma adalah anak yang berprestasi disekolahnya. Bel pun berbunyi sampai seorang guru memasuki ruangan dengan membawa seorang anak laki-laki. “Wah, gantengnya” ruth berdecak kagum dengan apa yang dilihatnya anak laki-laki dengan tubuh yang tinggi dan pakaian rapih serta kulitnya yang putih menunjukan bahwa dia bukan orang dari kalangan sembarangan. Melihatnya apa yang telah dibicarakan oleh Ruth, Alma melihat sekilas sambil berkomentar  “Anak seperti itu ko bisa ya,  sekolah di tempat seperti ini padahal kan banyak sekolah dengan nama yang lebih terkenal sesuai dengan stratanya” yang masih tetap asyik dengan bukunya.

Ruth mengabaikan apa yang diucapakan oleh Alma karena dia tahu bahwa Alma adalah orang yang sangat dingin kepada lawan jenisnya. Dari awal masuk SMP sampai SMA mereka selalu bersama sehingga tahu kebiasaan masing-masing, sambil membayangakan jika dia bisa mendekati anak baru itu.

Seperti biasanya Ruth dan Alma pulang sekolah bersama-sama Karena rumah mereka yang tidak terlalu jauh. Sebuah mobil pun berhenti di depan mereka dan kaca pun terbuka dan ternyata Fierro sang anak baru “ Kalian mau pulang kemana ?” ruth menjawab dengan sigap “Jalan Kenanga” sambil tersenyum dan pipinya memerah karena wajahnya yang putih tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. “Kalau Alma rumahnya dimana ?”, “Kita searah ko” jawab  Ruth. “Bagaimana kalau kita bareng, saya melewati jalan itu ko”. “Tidak usah, terima kasih kami bisa jalan kaki ko, dekat dengan rumah” dengan nada datar Alma menjawab. “Baiklah kalau begitu sambil menutup jendela”. Ruth hanya bisa diam mendengar jawaban teman baiknya itu.

Alma tidak pernah tahu kalau mimpi bisa bersambung, tapi begitulah yang terjadi pada malam berikutnya. Ia kembali kedalam dunia yang dia temui di mimpinya tapi malam ini sedikit berbeda karena malam ini lebih meriah dari pada malam sebelumnya semua orang disekelilingnya tertawa dan terlihat begitu bahagia dan Alma pun larut dalam hingar bingar kemeriahan malam itu. Dan seperti pada malam sebelumnya Alma mencoba semua benda yang dia sukai.

Tiba-tiba saat Alma sedang jalan-jalan ada yang memanggilnya dengan suara agak berat namun lembut “Alma!”

Alma menolah dan mencari sumber suara yang pernah dia dengar sebelumnya, benar saja ternyata sumber suara itu adalah suara anak baru yang ada disekolahnya. Dia tak percaya apa yang dilihatnya, Fierro pun berjalan menuju Alma yang tidak jauh dari tempat dia berdiri. Tak lama kemudian jam weker pun berbunyi dan Alma tidak percaya dengan apa yang dia mimpikan semalan bagaimana bisa orang yang baru sehari dia lihat bisa berada dalam mimpinya. Setelah mimpi itu Alma tidak sadar kalau  dia sedang melamun memperhatikan Fierro dan teman sebangkunya Ruth juga memperhatikan Alma yang sedari tadi melamun. “ Hei, lagi ngeliatin apa sih ? serius banget” dan Alma pun tersadar dari lamunannya “oh,  aku lagi mikirin UTS minggu depan, belum belajar.”

Ruth menyadari ada yang janggal dari Alma tidak seperti biasanya Alma melamun seperti tadi. “Alma kamu kenapa si ? biasanya kamu ga kaya gini deh !”. Alma masih berpikir bagaimana bisa mimpi yang biasanya hanya dia rasakan sendiri tiba-tiba ada seorang yang dia kenal ada dalam dunia mimpinya dan mimpi itu terasa nyata.

Karena Alma tidak menceritakan apapun, Ruth hanya bisa diam, telihat di depannya Fierro yang sedang berjalan kaki. “Hai, Fierro kenapa kamu jalan ? Tidak dijemput seperti biasanya ??”. sambil menoleh “Ya, saya ingin mencoba berjalan kaki sekali-kali bisa sambil olahraga dan mengurangi polusi juga” fierro pun menoleh kepada Alma yang sedari tadi hanya bisa terdiam. “Hai, Alma. Apa kabar ?”

“Baik” alma menjawab seadanya. “Kamu dari mana ? Rumahnya dimana ?” Alma menanyakan yang menganggu benaknya dari tadi. “Saya dari bogor, Rumahnya cuma beda satu komplek dengan kamu.” Ruth yang dari tadi mendengar percakapan mulai aneh dengan sikap Alma, Alma yang biasanya cuek dengan cowok dan sekarang malah menanyakan rumah seorang cowok.

Mimpi pun berlanjut di malam ini dan yang dilihat di depannya adalah Fierro yang ada dimimpinya juga.  “Apakah kamu Fierro ?” Alma bertanya dengan hati-hati. “Ya” jawab fierro dingin. “Kenapa kamu ada disini?”

“Aku menunggu mu lama dari awal kamu ada didunia ini” Fierro menjelaskan dengan hati-hati. “Menunggu untuk apa ?” Alma mulai tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Fierro.
“Menunggu untuk kamu siap memakai gaun itu” sambil menunjuk ke gaun yang sangat ingin dipakai oleh Alma dari awal ia memimpikan dunia manik—manik ini. Dan pipi Alma berubah kemerahan dengan senyuman yang sangat manis di wajahnya.
“Karena kau adalah putri yang hilang dari negeri ini dan aku adalah pangeran yang setia menuggumu disini” sambil memberikan bunga kepada Alma yang sedari tadi tidak percaya akan hal ini. Mimpi yang sangat nyata dan sangat inidah terjadi pada malam ini.

 

Created : EFY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar